Oleh: Erna Ummu Aqilah
Miris, itulah kata yang tepat ketika melihat kondisi masyarakat saat ini. Di awal tahun saja kita disuguhi berbagai berita yang menyesakkan dada. Mulai melonjaknya berbagai harga kebutuhan, tingginya angka PHK, banyaknya pengangguran, sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan, hingga banyaknya kriminalitas yang menggerus rasa keamanan.
Yang lebih membuat miris para pelaku kejahatan sebagian justru masih di bawah umur. Beberapa kasus diantaranya adalah, kasus pemerkosaan yang menimpa bocah TK di Mojokerto, yang dilakukan oleh ketiga teman sepermainan korban yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, pada 7 Januari 2023.
Belum lama ini juga terjadi kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dua orang remaja. Mereka Tega menghabisi nyawa anak laki-laki berusia 11 tahun, karena tergiur ingin cepat kaya dengan menjual organ tubuh. Menurut pelaku perbuatan tersebut terinspirasi dari internet.
Bahkan pada Minggu 22 Januari 2023 kemarin, terjadi tawuran antar geng motor. Kejadian di Kampung Kadu Lembur, RT 08/03 Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang. Korban adalah MA (19) yang mendapat luka bacokan, sehingga menyebabkan kehabisan darah dan meninggal dunia. Korban sendiri warga Kampung Peuser RT 03/01 Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang.
Dari contoh kejahatan di atas, hanya sebagian kecil dari berbagai macam kerusakan yang menimpa generasi muda. Tingginya kasus penyalahgunaan narkoba, LGBT, seks bebas, aborsi, tawuran geng motor dan masih banyak lagi lainnya.
Tentu semua menjadi tugas kita bersama, untuk bisa memperbaiki generasi ini. Sebab di pundak merekalah kelak masa depan bangsa disandarkan. Bagaimana bangsa bisa kuat jika generasi mudanya rapuh?
Semua yang terjadi akibat kesalahan sistem. Sebab sistem kapitalis sekuler saat ini mampu menjauhkan masyarakat dari ajaran agamanya, sehingga mereka tidak takut berbuat dosa.
Sistem ini mampu merusak tatanan kehidupan dari keluarga hingga negara. Karena sulitnya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, banyak memaksa para ibu meninggalkan rumah dan anak-anak mereka demi, membantu perekonomian keluarga. Sehingga waktu, tenaga, dan pikiran terkuras di luar rumah dan mengakibatkan kelelahan, mudah emosi dan tak jarang abai terhadap tumbuh kembang anaknya.
Akibatnya anak tumbuh dan berkembang tanpa adanya pendampingan yang memadai. Ditambah lagi kurikulum pendidikan di sekolah yang bergonta-ganti, justru menimbulkan kebingungan bagi anak. Juga minimnya pelajaran agama yang didapat, membuat anak tidak kenal dengan ajaran agamanya. Didukung pergaulan yang bebas semakin membuat generasi terperosok kedalam lubang kehancuran.
Minimnya peran masyarakat dan lingkungan di sekitar dalam mengawasi anak-anak, bahkan cenderung cuek dan individualis menambah lancar proses kehancuran.
Apalagi peran negara dalam mengatur media seolah tak berjalan sesuai fungsinya. Sehingga masyarakat luas bahkan anak-anak, dengan mudahnya dapat mengakses berbagai informasi yang berbahaya. Ya sistem kapitalis sekuler telah sukses menjadi penghancur generasi bangsa.
Berbeda dengan sistem Islam, Islam merupakan agama yang sempurna. Dengan seperangkat peraturan didalamnya, mampu menyelesaikan segala problematika yang ada. Sebab Islam bersumber dari Dzat yang Maha Kuasa.
Dalam Islam, Negara berperan penting dalam melakukan penjagaan generasi bangsa. Karenanya negara akan bersinergi dengan masyarakat untuk melaksanakan kewajibannya.
Negara menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat per individu. Karenanya negara wajib menyediakan lapangan pekerjaan bagi kepala keluarga, agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga ibu tenang karena tidak perlu meninggalkan rumah, dan bisa mendampingi tumbuh kembang anak-anaknya, sehingga anak cukup perhatian dan tumbuh dengan bahagia.
Negara juga wajib mengontrol dan mengawasi media-media yang ada, sehingga informasi yang tersedia dapat mencerdaskan bangsa. Juga menerapkan sanksi tegas terhadap media yang melanggar aturan negara.
Selain itu tak kalah penting adalah kurikulum pendidikan yang berbasis akidah, sehingga mampu mencetak generasi yang unggul di segala bidang sekaligus berakhlak mulia.
Juga masyarakat yang memahami kewajibannya untuk melakukan amal ma’ruf nahi mungkar, sehingga peka terhadap kondisi lingkungan disekitarnya.
Jadi hanya Islam yang mampu mendidik sekaligus menjaga moral bangsa. Sebab negara bersinergi dengan rakyatnya untuk dapat memastikan penerapkan seluruh hukum-hukum Allah SWT. Hukum wajib dilaksanakan baik oleh pemimpin maupun rakyatnya. Sehingga kehancuran generasi dapat dijaga.
Wallahu alam bishshawwab.
Islam mengajarkan akhlak mulia, tpi knp muslim skg jauh dr akhlak mulia, innalillah,,, semoga akidah umat muslim tetap terjaga aamiin
Semoga semakin banyak umat sadar akan pentingnya menerapkan syariat Islam secara keseluruhan aamiin