Tangsel – Bertempat di Gedung Serbaguna Muslimat NU Pondok Cabe, Badan Pengawas Obat dan Makanan melakukan sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) obat dan makanan bersama Mitra Kerja mereka dari komisi IX DPR RI yang di hadiri H. Muhammad Rizal, anggota DPR RI fraksi PAN dapil Banten 3.
Faisal Musthofa Kamil, Ast selaku Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar POM di Serang memberikan informasi tentang apa fungsi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) khususnya mengenai Kosmetik.
Kosmetik adalah bahan yang digunakan pada bagian tubuh manusia. Saat ini kosmetik sudah jadi kebutuhan primer bukan hanya ibu-ibu tetapi juga bapak-bapak juga.
“Kosmetik yang di gunakan bapak-bapak setiap hari seperti sabun, shampo, pasta gigi dan parfum,” jelasnya.
Faisal juga mengingatkan saat ini banyak pelaku usaha nakal yang sengaja mencampur bahan-bahan yang berbahaya di dalam produk kosmetik mereka, makanya BPOM sebagai regulator melakukan pengawasan terhadap peredarannya.
“Pada saat membeli kosmetik masyarakat harus memperhatikan Kemasan, Label, Ijin edar dan Kadaluarsa produk yang akan mereka beli, sesuai dengan slogan BPOM KLIK. Masyarakat juga bisa memeriksa ijin edar suatu produk melalui aplikasi BPOM Mobile,” tandasnya.
Sementara, pembicara kedua, Anggota DPR RI Fraksi PAN H. Muhammad Rizal mengingatkan masyarakat agar
berhati-hati dalam membeli dan meminum obat, karena efek dari obat tersebut bisa menyembuhkan atau membahayakan. Jadi belilah obat yang tempat-tempat yang pasti aman.
Beberapa waktu yang lalu Komisi IX banyak menerima laporan dari orang tua karena anak-anak mereka yang sakit karena mengkonsumsi obat.
Setelah mendapatkan laporan itu Komisi IX langsung memanggil mitra mereka BPOM untuk mempertanyakan dan langsung melakukan pengecekan ke pabrik dan distributor. Ternyata setelah di cek ada beberapa obat yang dosisnya melebihi dari takaran dalam campuran obat tersebut.
“Jadi dalam membeli obat dan makanan masyarakat harus melalukan pengecekan produk barang yang mereka beli,” ujarnya.
“Saat ini ada 5 penyakit yang menyebabkan banyak kematian di Banten yaitu darah tinggi, stroke, kolesterol, asam urat dan diabetes,” pungkasnya.
Reporter: Riski Kanu