Watannas RI Gali Kerawanan Konflik di Tangsel
Tangsel – Jelang pesta demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, Dewan Ketahanan Nasional (Watannas) RI menggali segala bentuk ancaman dan kerawanan yang berpotensi mengganggu keamanan.
Pemetaan kerawanan jelang Pemilu 2024 dilaksanakan di wilayah penyangga Ibukota negara, yakni Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Kegiatan ini dihadiri oleh segenap jajaran Pemerintah Kota bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tangsel, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), dan berlangsung di Puspemkot Tangsel, Rabu (8/3/2023).
Dalam kegiatan ini, Ketua Tim Sekretaris Jenderal (Setjen) Wantannas, Brigjen Pol Nazirwan Adji Wibowo menerangkan, memetakan kerawanan pada Pemilu 2024 mendatang menjadi salah satu tugas utama Watannas RI.
“Tugas Watannas secara umum adalah menyusun rekomendasi kebijakan kepada Presiden, selaku ketua Watannas,” ujarnya saat membuka kegiatan tersebut.
Nazirwan Adji Wibowo menjelaskan, kehadiran Watannas ini menjadi bagian dan upaya dalam memetakan setiap kerawanan konflik yang bisa terjadi di setiap daerah. Sehingga nantinya, setiap ancaman itu dapat diantisipasi ketika Hajatan Pemilu berlangsung pada 2024 mendatang.
“Kami telah melakukan rapat koordinasi bersama KPU dan Bawaslu Pusat serta turut mengundang Mabes untuk mendengar situasi secara nasional sebelum melakukan kegiatan ini. Setelah itu kami turun on the spot ke titik tertentu yang perlu kami mintakan, memastikan data secara langsung. Kami juga telah mengunjungi Sulawesi Selatan, saat ini Banten, dan nanti kami akan ke wilayah Provinsi Riau,” jelas Nazirwan.
Dalam hal ini, lanjut Nazirwan Adji, pihaknya mengharapkan terdapat usulan dan masukan ihwal kondisi terkini yang terjadi di masyarakat.
“Kita berharap situasi bisa terkendali dan tidak ada yang mengganggu keamanan nasional dan kami memang tidak hanya sekadar mendapatkan wacana, tapi realita kondisi teraktual saat ini di wilayah seperti tersebut. Nantinya itu akan kami godok kembali pada pertengahan tahun ini dengan rapat koordinasi tingkat nasional,” katanya.
Baca juga: Gedung Labkesda Tangsel Diresmikan Benyamin Davnie
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menjelaskan, wilayahnya ini dilahirkan dengan segala bentuk kelebihan dan faktor strategis yang dapat mempengaruhi segala aspek kehidupan yang harus menjadi perhatian, khususnya dalam upaya mengantisipasi konflik yang mungkin akan terjadi.
“Pertama letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta sebagai pusat pertumbuhan dan pemerintahan nasional, kemudian berbatasan langsung dengan Kota Depok dan Kabupaten Bogor, kemudian berbatasan langsung dengan Kabupaten dan Kota Tangerang. Dengan geografis sedemikian rupa maka posisi Tangerang Selatan sangat menarik dari berbagai aspek,” tuturnya.
Benyamin menambahkan, Tangerang Selatan lahir dengan bonus demografi yang unggul. Dengan laju pertumbuhan penduduknya 3,4 persen per tahun, maka memiliki masyarakat dengan usia produktif yang sangat dominan.
“Pesta demokrasi, Alhamdulillah kami telah melaksanakan Pilkada sebanyak tiga kali. Yang pasti kami menyadari bahwa ini adalah hajat nasional. Maka akan menjadi contoh yang baik untuk semua anak bangsa, kalau ini berhasil. Saya berharap partisipasi masyarakat dapat meningkat. Saat ini sudah dimulai dengan tahapan coklit oleh Pantarlih,” ungkap Benyamin.
Benyamin mengatakan, sepanjang keberlangsungan pesta demokrasi di Tangsel relatif berjalan dengan kondusif. Hal tersebut didukung oleh tingginya kerukunan umat beragama di wilayah termuda di propinsi Banten ini.
“Bukan berarti tidak ada gesekan. Gesekan ada, tapi bisa diselesaikan dalam koridor perundang-undangan. Artinya konflik fisik dan sebagainya relatif tidak pernah terjadi di Tangsel,” bebernya.
Hanya saja, kata Benyamin, dengan kemajemukan masyarakatnya itu lagi-lagi hal yang harus diperhatikan dalam pesta demokrasi kali ini adalah perihal partisipasi masyarakat.
“Kalau diukur dari partisipasi pemilihan kepala daerah terakhir tahun 2020 desember lalu, di dalam Pilkada mencapai 62 persen. Walaupun target kita di atas 70 persen. Mudah-mudahan dengan rencana yang matang partisipasi dalam Pemilu 2024 bisa kita naikkan,” harapnya. (rls/kanu)