Opini  

Launching Yayasan ’98 Peduli, Aktivis ’98 Menggugat Reformasi

Avatar
IMG 20230521 WA0045

Aktivis ’98 mengadakan peringatan 25 tahun reformasi dan Halal Bihalal dirangkai dengan acara launching “Yayasan’ 98 Peduli” dengan tema “Menggugat Reformasi”, yang berlangsung di Grand Ballroom JS Luwansa Hotel Kuningan, Minggu 21 Mei 2023.

Sistem orde baru adalah sistem yang kental dengan KKN (Korupsi, kolusi dan Nepotisme), membangun kekuasaan negara secara sentralistik, kebebasan berserikat dibatasi, partai politik
dikooptasi, pers dibungkam, organisasi mahasiswa dikerdilkan.

Pelanggaran HAM terjadi disetiap ruang dan waktu sejak Soeharto berkuasa, disetiap jengkal tanah yang ada di Indonesia.

Perampasan tanah rakyat jadi bagian yang tak terhindarkan bagaimana rezim itu menampakkan dirinya. Tentara dipasang melebihi porsi yang seharusnya dengan memberi mereka hak politik. Buruh diperas keringatnya, ulama dan tokoh agama dibatasi gerakan dakwahnya.

25 tahun lalu adalah puncak kekuasaan Soeharto. Setiap kampus melakukan demonstrasi, menyerukan perlawanan. Darah tertumpah, puluhan mahasiswa diculik, kampus diserbu, tentara tidak rela peran politiknya dikembalikan.

Keberhasilan mahasiswa angkatan 98 menumbangkan rezim orde baru tidak berdiri sendiri. Ada mahasiwa angkatan 74, 78, 80 dan 90-an yang juga punya cita-cita sama, bahwa rakyat Indonesia harus terbebas dari rezim otoritarian orde baru.

Hari ini, 25 tahun setelah jatuhnya rezim orde baru ternyata cita-cita reformasi belum sesuai harapan. KKN masih menjadi tradisi para pejabat. Lemahnya penegakan hukum, ketimpangan ekonomi yang makin nyata serta rakyat yang menjadi unsur paling penting negara belum mendapatkan haknya.

Keterbukaan media massa, kebebasan berorganisasi dan berserikat memang sesuai tuntutan, namun pada sisi yang lain reformasi 98 memproduksi pejabat yang koruptif. Sistem demokrasi juga dibajak, hal ini ditandai dengan mekanisme pemilu yang makin terbuka dan liberal.

Jika masa orde lama, teknokrat, ideolog, serta kader partai yang memegang kekuasaan pusat hingga daerah. Maka, masa orde baru jabatan pemerintahan dimonopoli oleh militer dengan sistem sentralistik kekuasaannya. Peran rakyat diambil oleh pemerintah, peran sipil dirampas oleh militer.

Era reformasi, kaum pemodal dan kapitalis dengan mudah menempatkan dirinya di kursi pemerintahan. Dengan modal yang besar, mereka merampas Jabatan bupati, gubernur, menteri hingga jabatan-jabatan publik lainnya. Mereka membeli suara rakyat, mereka membeli kebijakan pemerintah, mereka menukar rupiahnya dengan kekuasaan. Mereka berinvestasi bisnis bukan lagi membangun pabrik, tapi menjadikan kantor pemerintah sebagai alat produksinya.

Tahun 2024 para pemodal bersiap kembali. Pemilu legislatif, pemilu presiden dan pemilihan kepala daerah adalah pintu masuk pemodal untuk membangun pabrik-pabrik kekuasaan.

Sistem pemilu yang liberal ini menjadikan pemilik modal pemain tunggal perebutan kekuasaan. Para kapitalis sejatinya tidak punya kemampuan, ide dan gagasan dalam mengurus negara. Para pemodal menempatkan rakyat sebagai sapi perahan, menjadikan rakyat sebagai buruh dan negara sebagai pabriknya.

1 April 2023, ratusan aktivis lintas generasi dari seluruh Indonesia telah bertemu, berdebat, bertukar pikiran, mengadu ide, gagasan dan mencari strategi yang pas untuk menata ulang cita-cita reformasi. Semua sepakat untuk melanjutkan perjuangan, menuntaskan perubahan.

Setelah 12 kali pertemuan, kami aktivis 98 bersepakat pada hari ini, Minggu 21 Mei 2023 untuk mendeklarasikan lembaga kemanusiaan dan sosial yaitu “Yayasan 98 Peduli”.

“Yayasan 98 Peduli” adalah gerakan kemanusiaan dan sosial. Gerakan ini akan menjadi kontrol terhadap kebijakan pemerintah. Gerakan ini begerak pada isu budaya, demokratisasi, agama, HAM,
gender, ekonomi, sosial dan politik.

“Yayasan 98 Peduli” merupakan jalan kemanusiaan. Sesungguhnya aktivis ’98 berangkat dari gerakan moral, dan kemanusiaan adalah prioritas utama. Kemanusiaan adalah panduan dalam
begerak. Mustahil seseorang yang mengatasnamakan agama, politik, tapi meniadakan nilai-nilai kemanusiaan.

“Yayasan 98 Peduli” adalah upaya mempersatukan seluruh aktivis 98 yang telah berada di ruang-ruang berbeda, profesi-profesi berbeda, partai politik berbeda untuk kembali bersama, bersatu dalam melanjutkan cita-cita reformasi yang belum tercapai.

Semoga segala upaya baik ini mendapat kemudahan, perlindungan, lapang jalan dan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semoga setiap dukungan mendapat keberkahan dan diberi pahala yang
berlipat ganda.

Jakarta, 21 Mei 2023
YAYASAN 98 PEDULI
Narahubung:
Mixil Mina Munir, Sangap Surbakti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *