Kabupaten Tangerang – Dua bersaudara Darmawan (25) dan Sopian (29), warga Kp. Katomas RT 01/01 Kelurahan Tigaraksa Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang, memiliki keterbelakangan dan gangguan kesehatan, keduanya hidup dalam kondisi memprihatinkan yang membutuhkan bantuan kesehatan dan sandang pangan. Keduanya tinggal disebuah rumah yang tidak layak huni.
Pantauan Banten24.com, Rabu (1/2), kondisi rumah Darmawan dan Sopian sangat kumuh, kotor dan berantakan, terkesan tidak terawat, ditambah tidak ada kamar mandi dan wc dirumah tersebut. Ketika ditanya keduanya pun hanya terdiam dan sesekali melemparkan senyum.
Ketua RT 01/01 Kp. Katomas, Kusyani, saat dikonfirmasi mengatakan, terkait warganya Darmawan dan Sopian, ia dan para warga telah cukup memberikan perhatian untuk sehari-hari, tetapi tidak selamanya mereka membantu secara penuh.
“Kita bukan tidak memperhatikan, tapi kemungkinan banyak juga masalah-masalah yang lain, pengajuan bantuan juga sudah pernah di ajukan, bantuan sosial atau lainnya, tapi tanggapannya sampai sekarang masih seperti ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Tigaraksa, H. Rama Winata bersama tim medis Puskesmas Tigaraksa, perwakilan dari Kecamatan Tigaraksa dan Ketua RT setempat, tanggap menindaklanjuti informasi tersebut dengan segera mengunjungi langsung kediaman Darmawan dan Sopian.
Lurah Rama kepada Banten24.com mengatakan, saat ini rumah Darmawan dan Sopian sedang dibersihkan, karena kondisi rumahnya yang digunakan sebagai tempat pengumpulan limbah, sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit yang mengganggu aktivitas mereka (Darmawan dan Sopian).
“Dalam hal ini, kami dibantu dari tim medis Puskesmas Tigaraksa, dan tidak sampai disini, nanti kami ajukan kepada Dinas Sosial untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya,
Sementara, dr Restu dari tim medis Puskesma Tigaraksa mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan, melakukan tensi dan lainnya, hasilnya pun normal, hanya terlihat ada gangguan kulit yang menyebabkan keduanya mengalami gatal-gatal.
“Kami tadi sudah memberikan obat, namun pemberian obatnya tidak cukup sampai disitu, jadi harus berlanjut. Kami berharap kepada keluarganya nanti melakukan pengantaran ke Puskesmas bila sudah habis obatnya, untuk mendapat perhatian lebih lanjut, karena kondisi rumahnya juga yang tidak layak huni,” ungkap dr Resti.
Reporter: Handra Mandala