Penulis : Nani (Pendidik di Madrasah)
Bangunan yang didirikan oleh Rosulullah saat tiba di Madinah adalah masjid. Nama masjid tersebut adalah Masjid Quba. Letaknya beberapa kilometer sebelum memasuki Madinah. Rosulullah SAW membangun Masjid Quba bersama Abu Bakar.
Masjid Quba ini dibangun didasari atas ketaatan dan ketakwaan Rosulullah kepada Allah SWT ini dadasarkan pada apa yang Allah jelaskan dalam surat At-Taubah : 108 yang artinya “ Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orangyeng ingin membersihkan diri, dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.”
Saat hijrah ke Madinah Rosul pun mendirikan Masjid Nabawi. Majid Nabawi dijadikan sebagai pusat perjuangan dan dakwah Islam. Begitu pentingnya bangunan masjid ini di mata Rosulullah, karena masjid dijadikan sebagai tempat pusat kegiatan untuk aktivitas baik yang bersifat duniawi maupun ukhrowi. Tak ada pemisahan antara urusan keduanya. Masjid pun menjadi pusat untuk menuntut ilmu sehingga banyak bermunculan para sahabat yang mumpuni di bidang keilmuwan. Masjid tidak hanya dijadikan tempat untuk melaksanakan ibadah ritual semata seperti shalat, namun lebih dari itu dijadikan pula sebagai balai pertemuan untuk mempersatukan umat dari unsur kekabilahan dan sisa-sisa pengaruh perselisihan pada masa jahiliyah. (sjid.islamic-center.or.id)
Saat ini amat sangat disayangkan jika masjid yang ada di Indonesia masih belum maksimal dipergunakan oleh masyarakat sekitar. Faktanya ada masjid yang hanya ramai dikunjungi saat sholat saja. Bahkan ada juga masjid membatasi untuk tidak membicarakan politik karena mengikuti himbauan dari orang yang dianggap penting di negeri ini. Bahkan kita sempat mendengar adanya pembatasan penggunaan toa saat di masjid, yang pernah membuat kegaduhan di masyarakat.
Berdasarkan data yang di lansir oleh Republika.co.id edisi 29 Maret 2021 SIMAS (Sistem Informasi Masjid) baru mencatat sekitar 598.291 masjid dan mushala yang ada di Indonesia. Aset umat yang luar biasa jika masjid dikembalikan pada fungsinya seperti yang telah dicontohkan Rosulullah SAW.
Jangan sampai kita mendapatkan masjid yang kadang alergi dengan anak kecil yang berlarian. Bukankah kita bisa memberikan arahan dan menegurnya dengan bijak agar rasa trauma tidak dialami. Karena akhirnya banyak saat anak besar nanti masjid merupakan tempat yang jarang disinggahi. Saat membicarakan tentang ajaran yang berasal dari Islam pun, masih didapati masjid yang membatasi tema yang diangkat saat ada acara di masjid.Terkadang ada larangan dari pengurus masjid untuk tidak membicarakan tema yang dianggap radikal, yang sampai detik ini masih bias pengertiannya.
Ayo kita makmurkan masjid dengan berbagai kegiatan yang bermamfaat untuk berdakwah, mengembangan ilmu dan tsaqofah serta dalam rangka mengajak dan menyadarkan umat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Dalam hadist qudsi dijelaskan tentang memakmurkan masjid. Allah menyematkan gelar kekasih kepada siapa saja yang gemar memakmurkan masjid. Allah berfirman, “Rumah-Ku di muka bumi adalah masjid. Para kekasih-Ku adalah mereka yang memakmurkan rumah-Ku. Barang siapa yang inginyang ingin berjumpa dengan-Ku hendaklah ia datang ke rumah-Ku, sungguh wajib bagi tuan rumah menghormati para tamunya.” Wallahu’alam